• Senin, 22 Desember 2025

Faktor-Faktor Resiko Kanker Ovarium dan Keterkaitan dengan Obesitas

Photo Author
- Minggu, 16 Juli 2023 | 16:00 WIB
Asian woman standing hand touching her stomach pain during period, chocolate cyst concept
Asian woman standing hand touching her stomach pain during period, chocolate cyst concept

Suratdokter.com - Menurut beebehealtcare.org ada sekitar 22.240 perempuan menerima diagnosa kanker ovarium setiap tahun. Meskipun kanker ovarium hanya menyumbang 2,5% dari semua diagnosa kanker pada perempuan, namun masih menyebabkan lebih dari 14.000 kematian setiap tahun.

Beberapa Faktor Penyebab Kanker Ovarium


Resiko kanker ovarium mencakup faktor yangdapat dibagi menjadi dua kategori, dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor gaya hidup atau faktor risiko lingkungan atau medis

A. Faktor Gaya HidupĀ 


1. Obesitas


Obesitas terkait dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker ovarium. Banyak studi telah menemukan hubungan antara kanker ovarium dan obesitas.

Sebuah penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa di antara wanita berusia 50 hingga 71 tahun yang tidak menggunakan hormon setelah menopause, obesitas terkait dengan peningkatan risiko kanker ovarium sekitar 80%.

2. Nullipara


Dibandingkan dengan wanita yang memiliki satu anak, wanita nullipara memiliki risiko 24% lebih tinggi untuk kanker ovarium, risiko 50% lebih tinggi untuk kanker endometrioid, dan risiko 70% lebih tinggi untuk kanker ovarium sel klar.

3. Pola makan tinggi lemak


Tata bahasa: Risiko kanker ovarium meningkat dengan memiliki indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) yang tinggi, berfungsi mengukur kelebihan lemak tubuh. Nutrisi dan pola makan dapat berkontribusi terhadap pencegahan.

4. Kebiasaan merokok


Beberapa jenis kanker ovarium, seperti kanker ovarium mucinous, lebih mungkin berkembang pada perokok. Risiko ini meningkat seiring dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk merokok.

5. Konsumsi banyak alkohol


Alkohol juga dapat meningkatkan jumlah estrogen yang beredar dalam darah, yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker payudara.

Minum alkohol dapat meningkatkan resiko untuk berkembangnya kanker ovarium dengan mengubah tingkat hormon, karena estrogen memainkan peran umum dalam perkembangan tumor pada payudara dan ovarium.

Semua faktor risiko gaya hidup ini dapat diubah untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium. Risiko yang lebih tinggi berlaku bagi wanita yang secara khusus menggunakan estrogen selama lebih dari lima tahun setelah menopause.

B. Faktor lingkungan dan medis


1. Usia


Tidak peduli usia mereka, semua wanita berisiko terkena kanker ovarium, meskipun risiko tertinggi terjadi pada mereka yang berusia antara 55 dan 64 tahun.

Usia tengah diagnosis untuk wanita adalah 63, yang berarti bahwa setengah dari mereka yang didiagnosis dengan kanker ovarium berada di bawah usia 63, sementara setengah lainnya berada di atas usia ini.

2. Riwayat keluarga kanker ovarium dan riwayat pribadi kanker payudara


Meskipun tidak ada mutasi genetik yang diketahui, wanita yang memiliki nenek, ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan yang menderita kanker ovarium tetap berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit tersebut.

Peluang seumur hidup seorang wanita untuk mengembangkan kanker ovarium adalah 5% jika dia memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki penyakit ini (risiko seumur hidup wanita pada umumnya adalah 1,4%).

Keturunan merupakan faktor risiko yang signifikan untuk kanker ovarium, meskipun hanya menyumbang persentase kecil dari kasus.

Meskipun demikian, sebaiknya tetap memperhatikan bahwa banyak wanita tanpa riwayat keluarga mungkin tetap memiliki mutasi gen yang terkait dengan peningkatan risiko mengembangkan kanker ovarium.

Makanan yang Bikin Ovarium Sehat


Dalam sistem reproduksi wanita, ovarium memainkan peran penting karena mengandung sejumlah besar folikel. Masing-masing mampu mengembangkan sel telur lengkap.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan ovarium, karena ovarium menghasilkan hormon seks penting yang diperlukan untuk reproduksi. Untuk melakukannya, bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi makanan berikut ini untuk mendukung kesehatan ovarium :

  1. Makanan kaya Vitamin A: Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan ovarium. Karena mendukung inisiasi meiosis yang terlibat dalam produksi sel telur. Contoh makanan tinggi Vitamin A termasuk wortel, minyak ikan hati, kale, telur, susu, labu, ubi jalar, bayam, dan makanan lain yang serupa.

  2. Selenium: Selenium adalah mineral yang sangat penting bagi kesehatan ovarium. Glutathione peroxidase yaitu sekelompok enzim yang diaktivasinya, berfungsi sebagai antioksidan. Sebagai hasilnya mineral ini membantu mencegah kerusakan oksidatif pada jaringan.

  3. Makanan kaya vitamin C dapat membantu mencegah kanker ovarium karena vitamin C merangsang sel-sel kekebalan tubuh yang melawan kanker. Memberikan perlindungan alami bagi ovarium dari gangguan potensial yang dapat merusaknya.


Menurut beebehealtcare.org ada sekitar 22.240 perempuan menerima diagnosa kanker ovarium setiap tahun. Meskipun kanker ovarium hanya menyumbang 2,5% dari semua diagnosa kanker pada perempuan. Namun masih menyebabkan lebih dari 14.000 kematian setiap tahun.

Baca juga:

Penulis: Agung W

Editor: Niqi Carrera

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agung BW

Tags

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X