Suratdokter.com - Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai oleh kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur, meskipun ada kesempatan untuk melakukannya. Orang yang menderita insomnia mungkin mengalami kesulitan memulai tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, atau bangun terlalu awal di pagi hari. Mereka juga mungkin mengalami tidur yang tidak nyenyak, terputus-putus, atau merasa tidur mereka tidak menyegarkan.
Jenis-Jenis Insomnia
Ada beberapa jenis insomnia, diantaranya:
- Insomnia akut: Jenis insomnia ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat, biasanya beberapa hari hingga beberapa minggu. Insomnia akut seringkali disebabkan oleh stres, perubahan lingkungan, atau peristiwa kehidupan yang menyebabkan ketegangan emosional.
- Insomnia kronis: Insomnia kronis adalah jenis insomnia yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya setidaknya tiga bulan atau lebih. Biasanya disebabkan oleh faktor-faktor seperti masalah kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma), masalah fisik (seperti nyeri kronis atau gangguan pernapasan), atau kebiasaan tidur yang buruk.
Penyebab Insomnia
Insomnia dapat memiliki berbagai penyebab, termasuk:
- Stres: Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia.
- Kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti gangguan pernapasan, nyeri kronis, penyakit jantung, asma, refluks asam, dan gangguan tiroid, dapat menyebabkan insomnia.
- Gangguan mental: Kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan stres pasca-trauma dapat berkontribusi pada insomnia.
- Kebiasaan tidur yang buruk: Kebiasaan tidur yang tidak teratur, tidur di siang hari, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, atau penggunaan elektronik sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan insomnia.
- Faktor lingkungan: Lingkungan yang bising, cahaya yang terlalu terang, atau suhu yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia.
Pengobatan insomnia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejalanya. Pengelolaan insomnia sering melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup (seperti menjaga rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari faktor pemicu tidur yang buruk), terapi perilaku kognitif (CBT), dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat tidur yang diresepkan.
Gejala Penderita Insomnia
Seseorang yang mengalami insomnia mungkin mengalami beberapa gejala berikut:
- Kesulitan tidur: Orang dengan insomnia seringkali kesulitan memulai tidur di malam hari meskipun merasa lelah. Mereka mungkin menghabiskan waktu yang lama berbaring di tempat tidur sebelum akhirnya tertidur.
- Terbangun di tengah malam: Penderita insomnia sering terbangun di tengah malam dan mengalami kesulitan untuk kembali tidur. Mereka mungkin terjaga selama beberapa waktu sebelum akhirnya tertidur kembali, atau bahkan tidak dapat tidur kembali sama sekali.
- Bangun terlalu awal: Seseorang dengan insomnia mungkin juga bangun terlalu awal di pagi hari, sebelum mendapatkan jumlah tidur yang cukup. Mereka mungkin merasa lelah dan tidak segar saat bangun tidur.
- Kualitas tidur buruk: Meskipun seorang penderita insomnia mungkin tidur beberapa jam, kualitas tidurnya bisa buruk. Mereka mungkin mengalami tidur yang terputus-putus, gelisah, atau merasa tidur mereka tidak menyegarkan.
- Kelelahan dan keletihan: Insomnia dapat menyebabkan kelelahan fisik dan keletihan mental yang berkepanjangan. Penderita bisa merasa lemah, tidak berenergi, dan sulit berkonsentrasi pada aktivitas sehari-hari.
- Gangguan suasana hati: Kurang tidur yang terjadi akibat insomnia dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Penderita mungkin menjadi mudah marah, cemas, stres, atau depresi.
- Gangguan kognitif: Kurang tidur yang berkelanjutan akibat insomnia dapat mempengaruhi kinerja kognitif, seperti kemampuan berpikir, memori, dan konsentrasi.
- Ketegangan otot: Beberapa orang dengan insomnia mungkin mengalami ketegangan otot, terutama pada leher, bahu, dan punggung. Ini bisa disebabkan oleh stres atau kecemasan yang terkait dengan gangguan tidur mereka.
-
Baca juga: Simak 6 Tips yang Bisa Kamu Lakukan Jika Mengalami Kelelahan Dalam Bekerja
Jika Anda mengalami insomnia, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengobatinya. Namun, penting juga untuk dicatat bahwa jika masalah insomnia berlanjut atau memburuk, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan.
Mengatasi Insomnia
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengatasi insomnia:
1. Rutin Tidur
Tetapkan jadwal tidur yang teratur dengan waktu yang konsisten untuk tidur dan bangun setiap hari, bahkan pada hari libur. Hal ini membantu mengatur ritme sirkadian tubuh Anda.
2. Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan kasur yang nyaman, bantal, dan selimut yang sesuai dengan preferensi Anda.
3. Hindari Stimulan
Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin, terutama di malam hari. Stimulan ini dapat mengganggu tidur Anda dan membuat Anda sulit tidur.
4. Hindari Tidur Siang yang Terlalu Lama
Jika Anda memiliki masalah tidur di malam hari, hindari tidur siang yang terlalu lama atau terlambat.
5. Olahraga Teratur
Lakukan aktivitas fisik secara teratur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. Olahraga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang dapat menyebabkan insomnia.
6. Hindari Makan Malam Berat
Hindari makan malam yang terlalu berat atau berlemak. Jika Anda merasa lapar sebelum tidur, pilih camilan ringan yang sehat.
7. Praktikkan Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
8. Batasi Penggunaan Gawai
Hindari penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau laptop sebelum tidur. Cahaya biru dari layar perangkat ini dapat mengganggu tidur Anda.
9. Hindari Membawa Masalah ke Tempat Tidur
Jangan membawa masalah pekerjaan, keuangan, atau pribadi ke tempat tidur. Cobalah untuk bersantai dan menenangkan pikiran Anda sebelum tidur.
10. Terapi Psikologis
Jika langkah-langkah di atas tidak membantu, Anda mungkin perlu mencari bantuan dari terapis atau konselor untuk menjalani terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi lainnya yang ditujukan khusus untuk mengatasi insomnia.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu mungkin merespons metode pengobatan yang berbeda-beda. Jika masalah insomnia Anda berlanjut atau semakin buruk, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.***
Baca juga:
- Sulit Tidur? Ini Penyebab Insomnia yang Wajib Anda Ketahui!
- Sulit Tidur? Solusi Ampuh untuk Masalah Tidur Anak yang Terbukti Efektif
- 6 Cara Efektif Untuk Mencapai Tidur Nyenyak
Penulis: Wikhanova
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
-
- https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-insomnia-dan-cara-mengatasinya
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insomnia
- https://promkes.kemkes.go.id/5-tips-mengatasi-insomnia