• Senin, 22 Desember 2025

Kenali Gejala Hipotermia dan Pertolongan Pertama yang Bisa Anda Lakukan

Photo Author
- Sabtu, 1 Juli 2023 | 06:00 WIB
seseorang bisa mengalami hipotermia saat terpapar udara dingin (freepik.com/prostooleh) - suratdokter.com
seseorang bisa mengalami hipotermia saat terpapar udara dingin (freepik.com/prostooleh) - suratdokter.com

Masih segar di ingatan, pada Minggu, 25 Juni 2023 lalu, seorang mahasiswa UNDIP meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Lawu akibat mengalami hipotermia.

Dikutip dari Tribunnews oleh Campuspedia, korban mengalami hipotermia karena korban berada di ruang terbuka dengan suhu udara yang rendah sekali, terutama ketika menuju pos 5 pendakian Gunung Lawu.

Memang benar bahwa salah satu penyebab seseorang mengalami hipotermia adalah karena dia berada di luar ruangan dalam cuaca yang sangat dingin untuk waktu yang lama.

Namun, tahukah Anda bahwa Anda tetap bisa mengalami hipotermia meski berada di dalam ruangan? Mengapa bisa?

Lalu, apa yang harus Anda lakukan jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami hipotermia?

Simak penjelasan mengenai hipotermia berikut ini dan pertolongan pertama seperti apa yang bisa Anda lakukan secara mandiri.

Apa itu Hipotermia?


Hipotermia adalah kondisi medis darurat ketika tubuh Anda kehilangan panas jauh lebih cepat dibandingkan waktu yang dibutuhkan tubuh Anda untuk memproduksi panas. Akibatnya, suhu tubuh Anda pun turun drastis dalam waktu singkat.

Perlu diketahui, suhu tubuh normal manusia berkisar antara 35-37 derajat Celcius. Jika suhu tubuh Anda di bawah 35 derajat Celcius, artinya Anda sedang mengalami hipotermia.

Perlu diketahui, saat tubuh Anda terpapar suhu yang dingin, Anda akan kehilangan panas tubuh Anda hingga 90 persen melalui kulit Anda dan 10 persen sisanya melalui hembusan napas.

Tubuh akan kehilangan panas lebih cepat jika kulit terpapar udara lembab dan angin.

Apabila Anda berendam di air dingin, panas tubuh dapat hilang 25 kali lebih cepat dibandingkan jika Anda terpapar udara dengan suhu yang sama.

Suhu tubuh yang rendah akan menghambat kinerja jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya. Apabila hipotermia tidak segera ditangani, jantung dan sistem pernafasan bisa gagal total (tidak berfungsi) sehingga menyebabkan kematian.

Hipotermia merupakan kondisi yang berbahaya karena kinerja otak dari orang yang mengalami hipotermia ikut terhambat. Akibatnya, dia tidak mampu berpikir jernih atau menggunakan tubuhnya dengan baik, dan ada kemungkinan dia bahkan tidak menyadari bahwa dia sedang mengalami hipotermia.

Penyebab Seseorang Mengalami Hipotermia


Salah satu penyebab umum seseorang mengalami hipotermia yaitu paparan cuaca atau air dingin. Terutama jika Anda terlalu lama berada di lingkungan dengan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh Anda dan Anda tidak berpakaian cukup hangat.

Lebih detailnya lagi, berikut ini hal-hal yang bisa menyebabkan hipotermia.

  • Pakaian yang dikenakan tidak cukup hangat untuk menghadapi cuaca atau suhu dingin.

  • Berada di luar ruangan dengan suhu rendah untuk waktu yang lama.

  • Tidak langsung mengganti pakaian basah (setelah kehujanan, terguyur air, dan semacamnya).

  • Terjatuh ke dalam air, misalnya karena kecelakaan saat berlayar hingga perahu terbalik.

  • Suhu ruangan di dalam rumah terlalu dingin akibat sirkulasi udara yang kurang baik, suhu AC terlalu rendah, atau jumlah AC yang menyala terlalu banyak. 


Gejala Hipotermia


Berikut ini adalah gejala seseorang sedang mengalami hipotermia, yaitu:

  • tubuh menggigil

  • tidak mampu berbicara atau bergumam dengan jelas

  • ritme nafasnya jadi lambat dan dangkal

  • denyut nadinya lemah atau nyaris tidak terasa

  • bergerak dengan canggung atau ceroboh

  • merasa sangat lemas dan mengantuk

  • merasa bingung atau bahkan hilang ingatan

  • jatuh pingsan (kehilangan kesadaran)


Tidak hanya orang dewasa, bayi atau balita juga bisa mengalami hipotermia. Gejala yang muncul biasanya:

  • kulit berwarna merah terang

  • kulit terasa dingin saat disentuh

  • badannya terkulai lemas

  • bersikap sangat tenang dan terlihat mengantuk

  • tidak mau menyusu


Gejala hipotermia sering kali muncul secara bertahap sehingga orang yang mengalaminya bisa saja tidak sadar bahwa dia sedang mengalami hipotermia.

Selain itu, kinerja otak yang melambat saat suhu tubuh menurun mengakibatkan kurangnya kesadaran diri dan membuat penderitanya merasa linglung. Hal ini bisa berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan tindakan untuk mengatasi hipotermia yang dialaminya.

Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan


Ketika Anda melihat seseorang menunjukkan gejala hipotermia, coba cek apakah suhunya di bawah 35 derajat Celcius. Jika iya, Anda harus segera hubungi rumah sakit terdekat.

Sementara itu, sambil menunggu bantuan medis datang, Anda bisa lakukan beberapa hal berikut ini.

  • Ajak orang tersebut pindah ke tempat yang lebih kering dan hangat dengan cara yang selembut mungkin. Gerakan tiba-tiba seperti hentakan bisa memicu detak jantung jadi tidak teratur dan hal tersebut bisa membahayakan keselamatannya.

  • Jika pakaiannya basah, coba lepaskan dengan hati-hati. Sebagai gantinya, berikan pakaian seperti jaket atau mantel yang tebal atau selimut yang hangat dan kering.

  • Apabila memungkinkan, Anda juga bisa melakukan kontak kulit ke kulit dengan penderita hipotermia di bawah balutan selimut, handuk, atau sprei yang kering dan longgar.

  • Jaga korban untuk tetap sadar dengan ajak mereka bicara sampai bantuan medis datang.

  • Anda bisa berikan minuman hangat non alkohol untuk membantu menghangatkan suhu tubuh korban. Tapi ingat, jangan pernah coba berikan minuman apapun kepada penderita hipotermia yang sudah tidak sadarkan diri.

  • Jangan pernah tinggalkan korban sendirian. Pastikan selalu ada orang yang menemani dan menjaga korban.

  • Setelah suhu tubuh korban meningkat, tetap jaga agar dia tetap hangat dan kering, terutama bagian kepala, dada, leher, ketiak, dan selangkangan.

  • Meski kondisi korban sudah membaik, Anda harus tetap membawanya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Terutama jika setelah semua pertolongan pertama telah dilakukan namun kondisi korban tak berangsur membaik, segera bawa korban ke rumah sakit.

  • Ketika korban tidak sadarkan diri, denyut nadinya lemah, atau sudah tidak bernapas, tetap lakukan CPR. Terus lakukan CPR dan jaga agar tubuh korban tetap hangat sampai tubuh korban merespon atau sampai bantuan medis telah tiba. Pada beberapa kasus, korban yang terlihat sudah meninggal akibat hipotermia akhirnya berhasil disadarkan dengan melakukan CPR.


Tindakan yang Tidak Boleh Dilakukan


Saat memberikan pertolongan pertama, ada beberapa hal yang harus Anda hindari agar kondisi korban tidak makin memburuk.

  • Jangan coba menghangatkan tubuh korban dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam bak mandi berisi air panas, menempelkan botol air panas, atau mendekatkan lampu panas ke tubuh korban. Ada resiko tubuh korban akan mengalami luka bakar.

  • Jangan menggosok lengan, tangan, tungkai, atau kaki korban demi menciptakan panas tubuh.

  • Jangan beri minuman beralkohol atau mengandung kafein karena kandungan tersebut bisa mempercepat hilangnya panas tubuh.


Itulah tadi penjelasan mengenai hipotermia, penyebabnya, gejalanya, hingga tindakan pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan terhadap penderita hipotermia.

Semoga artikel ini bisa membuat Anda jadi lebih prepare saat berkegiatan di lingkungan bersuhu dingin serta lebih tanggap saat diri Anda atau orang terdekat Anda mengalami kondisi ini.***

 

Baca Juga:

Menghindari Heatstroke Saat Ibadah Haji Akibat Suhu Panas yang Ekstrim

Minum Air Dingin Saat Olahraga: Baik atau Buruk?

Antisipasi Cuaca Terik di Arab Saudi, Jemaah Haji Indonesia 2023 disarankan Bawa Perlengkapan Ini

 

Referensi:

  • https://jateng.tribunnews.com/2023/06/26/hipotermia-penyebab-mahasiswa-undip-pendaki-gunung-lawu-meninggal-di-pos-5-gupak-menjangan

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothermia/symptoms-causes/syc-20352682#:~:text=Overview,95%20F%20(35%20C).

  • https://www.cdc.gov/disasters/winter/staysafe/hypothermia.html

  • https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-hypothermia

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Salsabila Istiqlal

Tags

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X