• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Speech Delay, Kondisi yang Sering Membuat Orang Tua Cemas

Photo Author
- Minggu, 6 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Membacakan buku ke anak bisa mencegah speech delay (Freepik/gpointstudio) - suratdokter.com
Membacakan buku ke anak bisa mencegah speech delay (Freepik/gpointstudio) - suratdokter.com

Suratdokter.com - Keterlambatan kemampuan bicara anak, atau sering juga disebut sebagai speech delay kerap menjadi momok bagi sebagian besar orang tua. Sebab, kondisi ini bisa menghambat perkembangan anak menjadi tidak optimal dan mempengaruhi aspek-aspek lainnya dalam hidup.

Kali ini, kita akan membahas mengenai seluk beluk speech delay dan tindakan yang bisa orang tua lakukan jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut.

Perkembangan kemampuan bicara anak


Sejak bayi berusia 2 bulan, mereka sudah mampu melakukan cooing atau mengeluarkan suara pertama mereka yang terdengar seperti “ah,” “uh,” dan ”oh.”

Seiring bertambahnya usia, kemampuan bicara bayi akan meningkat menjadi babbling atau ocehan yang terdiri dari kombinasi huruf vokal dan konsonan, seperti “baba” atau “mama.” Di tahapan babbling ini, kadang bayi mulai mengucapkan kata pertama yang bisa dipahami.

Setelahnya, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa anak akan meningkat pesat. Pada usia 2 tahun, anak sudah bisa merangkai 2 hingga 3 kata dalam satu kalimat dan mengerti sekitar 50 kata. Di tahun ketiga, perkembangan kosakata anak bisa mencapai 1.000 kata dan mereka mulai menyusun 3 hingga 4 kata untuk membentuk satu kalimat. 
Baca Juga: Mengatasi Masalah Tidur pada Anak: Tips Bantu Anak Tidur Nyenyak

Perbedaan speech delay dan late talker


Beberapa orang tua kadang kesulitan membedakan apakah anaknya tergolong sebagai late talker atau mengalami speech delay.

Late talker merupakan istilah untuk anak berusia 18 hingga 30 bulan yang kemampuan bicaranya terbatas, namun pada aspek perkembangan lainnya (sosial, kognitif, dan motorik) tergolong normal. Anak yang tergolong late talker belum tentu mengalami speech delay. 

Speech delay merupakan suatu kondisi di mana anak belum mencapai milestone atau capaian perkembangan kemampuan bicara yang sesuai usianya. Beberapa tanda yang perlu orang tua waspadai terkait hambatan perkembangan pada anak ini adalah sebagai berikut























Usia Tanda-tanda yang perlu diwaspadai
12 bulan

  • Tidak menggunakan gestur untuk berkomunikasi (menunjuk, melambaikan tangan)


18 bulan

  • Kesulitan menirukan suara

  • Kesulitan memahami perintah sederhana

  • Menggunakan gestur untuk mengomunikasikan keinginan dibandingkan berbicara


24 bulan

  • Hanya bisa menirukan ucapan orang lain

  • Tidak bisa mengucapkan kata atau kalimat secara langsung

  • Mengulangi bunyi-bunyian atau kata yang sama

  • Tidak mengomunikasikan kebutuhan dengan berbicara

  • Tidak bisa mengikuti perintah sederhana

  • Nada suara sengau atau serak


36 bulan

  • Tidak menggunakan sedikitnya 200 kata dalam percakapan

  • Tidak bisa menyebut nama benda

  • Cara berbicara sulit dimengerti bahkan bagi orang yang tinggal bersama



 

Apabila anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera bawa ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut. Dokter anak maupun terapis wicara akan melakukan diagnosis dan menentukan apakah anak Anda mengalami speech delay.

Penyebab speech delay


Beberapa hal berikut bisa menjadi faktor penyebab anak mengalami speech delay.

1. Minimnya stimulasi


Anak belajar berbicara melalui orang-orang yang ada di sekitarnya. Apabila anak tidak distimulasi dan dikenalkan dengan bahasa, mereka kemungkinan besar akan mengalami speech delay.

2. Penggunaan gadget yang berlebihan


WHO menyarankan untuk tidak memberikan gadget pada anak di bawah usia 2 tahun. Sebab, penggunaan gadget yang berlebihan bisa membuat anak tidak tertarik dan malas berkomunikasi dengan orang lain.

3. Gangguan neurologis


Beberapa masalah pada sistem saraf, seperti distrofi otot, cerebral palsy, dan cedera otak serius yang dialami anak bisa membuat mereka mengalami hambatan berbicara.

4. Gangguan spektrum autisme


Pada anak yang menderita autisme, mereka biasanya mengalami masalah dalam perkembangan bicara dan bahasa, salah satunya speech delay.

5. Gangguan pendengaran


Anak yang mengalami masalah pendengaran juga berisiko mengalami masalah perkembangan bicara, sebab mereka tidak bisa mendengar suara yang diucapkan orang lain.

6. Ada masalah pada organ mulut


Ankyloglossia atau tongue tie merupakan salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Kondisi ini ditandai dengan frenulum yang terlalu pendek, sehingga lidah melekat dengan dasar mulut dan menimbulkan masalah pada kemampuan bicara.

Menangani speech delay


Apabila anak sudah menerima diagnosis speech delay, dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan bicara. Sebagai orang tua, langkah-langkah berikut bisa Anda lakukan untuk membantu kemampuan bicara anak.

  • Membacakan buku cerita bergambar pada anak

  • Menyanyikan lagu yang mudah diikuti oleh anak

  • Ajak anak berbicara, misal menjelaskan apa yang sedang dilakukan dengan bahasa yang jelas

  • Berikan pertanyaan pada anak dan biarkan mereka menjawab

  • Fokuskan perhatian Anda ke anak dan bersabar ketika mereka berbicara

  • Biarkan anak berinteraksi dengan teman seusianya yang memiliki kemampuan bahasa bagus.


 

Perlu diingat bahwa masing-masing anak memiliki proses dan tahapan perkembangan yang berbeda. Namun, bila Anda menemukan tanda-tanda speech delay pada anak, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga dampak bagi perkembangan anak ke depannya bisa diminimalisir.***

Baca Juga:

Penulis: Habibah

Editor: Niqi Carrera

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X