psikologi

Gangguan Kecemasan pada Remaja Sering Disepelekan, Ternyata Efeknya Tidak Terduga

Minggu, 2 Juli 2023 | 12:00 WIB
Little Asian boy wear long sleeve stripe shirt stand by window, hand cover ears, crying and screaming. Feeling frustration, anxiety, fear, stressed. Domestic violence, Autism, Bipolar disorder and mental illness concept.


SURATDOKTER.com - Gangguan kecemasan merupakan suatu masalah mental yang cukup sering dialami oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, khususnya bagi para remaja dan juga anak-anak.


Menurut sebuah hasil survei jumlah anak muda dan remaja yang menderita gangguan kecemasan justru mengalami peningkatan dan semakin parah selama beberapa tahun terakhir.


Dikutip suratdokter.com dari laman The Conversation Indonesia salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penderita gangguan ini adalah pandemi Covid 19.


Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa gangguan tersebut merupakan suatu hal yang normal.


Khususnya bagi remaja yang masih duduk dibangku sekolah dianggap masalah sepele.


Hal tersebut terjadi karena gangguan ini pada anak-anak dan remaja yang masih dibangku sekolah selalu dikaitkan dengan adanya ujian atau tugas sekolah.


Anxiety Disorder


Namun, jika rasa cemas tersebut tidak segera ditangani maka akan menjadi semakin parah dan menimbulkan efek jangka panjang.


Gangguan ini yang dikenal dengan gangguan anxiety disorder.


Melalui serangkaian hasil riset terbaru para ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa gangguan kecemasan anxiety disorder pada anak-anak dan remaja.


Gangguan kecemasan bisa berdampak dan berpengaruh hingga dewasa.


Hingga saat ini tidak jarang orang tua maupun dokter merasa kesulitan untuk membedakan antara gangguan anxiety disorder dan rasa takut dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada anak-anak.


Dampak Kecemasan


Dalam suatu hasil riset para peneliti menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang pernah mengalami kecemasan akan lebih rentan memiliki riwayat depresi di usia dewasa.


Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan perubahan sikap pada anak atau remaja saat masih duduk di bangku sekolah.


Tanda-tandanya seperti bolos dan mendapat nilai yang lebih rendah.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB