Suratdokter.com - Marah merupakan reaksi emosional yang dialami oleh semua orang. Hal ini biasanya terjadi karena ada beberapa kejadian yang tidak menyenangkan. Memiliki 2 tipe yakni marah yang baik dan toxic. Untuk mengatasinya, perhatikan perbedaan marah yang baik dan toxic.
3 Perbedaan Marah yang Baik dan Toxic
Marah yang baik memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan marah toxic. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui perbedaan keduanya. Jika mengetahui perbedaan keduanya, maka marah bisa dikontrol dengan baik. Berikut beberapa perbedaan marah baik dan toxic:
1. Being Silent
Cara marah yang baik adalah dengan being silent atau diam sambil menenangkan pikiran. Jika pikiran sudah tenang, maka Anda bisa berpikir dengan jernih. Selanjutnya, ungkapkan segala sesuatu yang dirasakan kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
Sementara marah yang toxic, biasanya seseorang akan memendam permasalahannya secara berlarut-larut. Jika hal ini terus dilakukan, maka permasalahan tidak akan cepat terselesaikan. Sebab pihak yang bersangkutan tidak mengetahui tentang masalah Anda.
2. Marah Asertif
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk memendam emosinya. Orang dengan tipe marah yang baik biasanya akan menyampaikan perasaan marahnya dengan baik dan sopan. Bahkan kata-kata yang digunakan halus dan tidak kasar
Perbedaan marah yang dan toxic juga bisa dilihat dari cara seseorang menahan emosinya. Orang dengan tipe marah toxic biasanya akan meluapkan emosinya dengan melontarkan kata-kata kasar. Sehingga hal ini bisa melukai perasaan orang lain.
3. Disertai dengan Solusi
Marah yang baik biasanya juga disertai dengan solusi, untuk mengatasi permasalahan yang sedang dialami. Sehingga permasalahan tersebut tidak berlanjut dan merambat ke permasalahan lain. Namun, untuk mewujudkan tindakan ini tidaklah mudah.
Jika marah dengan tipe toxic biasanya akan menyalahkan orang lain atas permasalahan yang sedang alaminya. Bahkan marah tipe ini tidak disertai dengan solusi, sehingga permasalahan tidak teratasi dengan baik.
4 Cara Agar Amarah Bisa Mereda
Selain mengetahui perbedaan marah yang baik dan toxic, Anda juga harus mengetahui cara meredakan amarah. Hal ini bertujuan agar emosi dapat tertahankan, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru. Berikut cara meredakan amarah yang benar, yakni:
1. Kelola Stress dengan Baik
Mengelola stress merupakan cara ampuh untuk menenangkan pikiran dan meredakan amarah. Selain itu, hindarilah beberapa hal yang dapat meningkatkan stress. Sebab jika sedang stress, maka emosi mudah naik dan amarah bisa meledak.
Marah yang dibiarkan begitu saja, tanpa diatasi dapat menimbulkan hal yang tidak baik. Oleh karena itu, kelola stress dengan baik. Usahakan untuk memikirkan hal-hal positif, agar pikiran tidak terlalu stress.
2. Alihkan Perhatian dengan Kegiatan Positif
Agar emosi tidak semakin meledak, alihkan perhatian dengan kegiatan positif. Cara ini dianggap efektif dalam meredakan emosi dan amarah. Selain itu, cara ini juga dapat mengelola stress. Salah satu contoh kegiatan positif adalah berolahraga dan bersepeda.
Selain itu, hindari beberapa hal yang dapat memicu terjadinya stress. Jika sedang merasa emosi, tenangkan diri di tempat yang sepi. Sebab dengan cara ini, Anda bisa berpikir jernih sehingga amarah dapat dicegah dengan baik.
Marah yang toxic tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain. Oleh karena itu, cegah amarah dengan memahami perbedaan marah yang baik dan toxic. Setelah mengetahui perbedaan keduanya lakukan 2 tips di atas.
Baca juga:
- Apa itu Psikopat? Kenali Ciri-Ciri Umum Seorang Psikopat
- Strategi Anger Management Atasi Masalah Berulang dan Tindakan Ceroboh
- Gangguan Kecemasan Bisa Terjadi pada Anak-Anak, Kenali Gejalanya!
Penulis: Dwi Synta
Editor: Niqi Carrera