• Senin, 22 Desember 2025

Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety): Bukan Sekedar Merasa Malu Saat di Ruang Publik

Photo Author
- Senin, 10 Juli 2023 | 17:27 WIB
Penderita gangguan kecemasan sosial tidak merasa nyaman saat harus berinteraksi dengan orang lain (freepik.com/storyset) - suratdokter.com
Penderita gangguan kecemasan sosial tidak merasa nyaman saat harus berinteraksi dengan orang lain (freepik.com/storyset) - suratdokter.com

Berada di dalam mall yang ramai atau presentasi di depan banyak orang adalah contoh situasi sehari-hari yang dianggap biasa saja oleh orang-orang pada umumnya. Namun, situasi tersebut memberi dampak berbeda pada orang dengan gangguan kecemasan sosial.

Orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa takut, was-was, atau bahkan panik saat berada di situasi semacam itu.

Jika Anda sering mengalami hal yang sama dan hal tersebut sudah Anda rasakan paling tidak selama enam bulan berturut-turut, ada kemungkinan Anda menderita gangguan kecemasan sosial.

Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan sosial? Bagaimana gejalanya? Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala tersebut agar tidak mengganggu rutinitas Anda?

Apa itu Gangguan Kecemasan Sosial?


Gangguan kecemasan sosial (social anxiety), atau disebut juga fobia sosial, adalah perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terjadi dalam jangka panjang bahwa Anda sedang diawasi atau dinilai oleh orang lain.

Perasaan ini biasanya muncul ketika Anda berada atau dihadapkan situasi dimana Anda menjadi pusat perhatian. Anda jadi merasa takut karena khawatir akan dipermalukan, ditolak, atau dihakimi oleh orang lain. Contohnya seperti ketika Anda harus presentasi di depan kelas, menjalani wawancara kerja, atau sekedar bertanya arah ke penduduk sekitar.

Orang dengan kondisi ini bisa merasa khawatir akan situasi sosial yang sebenarnya masih akan dia hadapi berminggu-minggu kemudian. Bahkan, jika memungkinkan, mereka akan menghindari situasi sosial yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Akibatnya, orang-orang yang menderita fobia sosial akan mengalami kesulitan dalam melakukan rutinitas sehari-harinya, terutama yang mengharuskan dia untuk berinteraksi dengan orang lain atau jadi pusat perhatian.

Rasa cemas berlebih ini umumnya dimulai ketika seseorang memasuki usia remaja dan lebih banyak terjadi pada wanita ketimbang pria.

Sebagian orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial biasanya membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun, sebagian lagi bisa mengalami gangguan ini hingga bertahun-tahun atau bahkah seumur hidup jika tidak menjalani pengobatan.
Baca Juga : Apakah Depresi Sama dengan Gangguan Kecemasan?

Penyebab Munculnya Gangguan Kecemasan Sosial


Menurut hasil penelitian, ditemukan bahwa genetika punya pengaruh terhadap kinerja dari beberapa bagian otak yang berfungsi mengelola rasa cemas dan takut.

Artinya, risiko gangguan kecemasan sosial bisa diturunkan secara genetis. Namun, belum jelas alasannya mengapa sebagian anggota keluarga menderita gangguan ini, sementara sebagian lainnya tidak.

Selain itu, gangguan kecemasan sosial bisa secara “tiba-tiba” akibat kejadian-kejadian tertentu yang memicu kondisi ini, seperti:

  • pernah menderita penyakit atau cedera serius saat masih kecil

  • ada anggota keluarga yang mengidap penyakit serius

  • ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kecemasan

  • sedang atau pernah mengalami kejadian yang menegangkan dan membuat trauma


Gejala Gangguan Kecemasan Sosial


Berikut ini adalah beberapa gejala dari gangguan kecemasan sosial.

  • Merasa khawatir tentang rutinitas harian sederhana.

  • Cenderung menghindari kegiatan sosial

  • Selalu merasa khawatir bahwa dirinya akan melakukan sesuatu yang memalukan.

  • Sulit atau tidak berani untuk melakukan sesuatu saat ada banyak karena merasa diperhatikan dan dihakimi setiap saat.

  • Tidak nyaman melakukan kontak mata.

  • Sulit untuk memulai pembicaraan bahkan untuk percakapan sederhana

  • Mengalami gejala fisik seperti palpitasi, muka memerah (tersipu), mual, keringat dingin, atau gemetar.

  • Mengalami serangan panik ketika rasa takut atau cemas yang dirasakan terlalu intens.


Orang dengan gangguan kecemasan sosial banyak yang mengalami gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, atau depresi.

Namun perlu diingat, Anda tidak boleh mendiagnosa kondisi kesehatan mental Anda sendiri hanya berdasarkan informasi yang telah dijelaskan atau dari sumber lainnya di internet.

Layaknya konsultasi kesehatan fisik ke dokter umum atau dokter spesialis, hanya psikolog atau psikiater lah yang boleh memberikan diagnosa akan kondisi kesehatan mental seseorang.
Baca Juga : 5 Tanda Anda Harus ke Psikolog, Jangan Diabaikan!

Mengatasi Social Anxiety Secara Mandiri


Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengurangi rasa cemas berlebih yang Anda rasakan.

  • Pahami rasa cemas yang Anda rasakan. Tulis apa yang Anda pikirkan, analisis apa penyebabnya, identifikasi apakah yang Anda cemaskan itu masih bisa Anda kontrol atau sudah diluar kendali Anda. Setelah itu, coba pikirkan bagaimana seharusnya Anda menghadapi situasi sosial yang Anda cemaskan tersebut.

  • Lakukan beberapa teknik relaksasi atau meditasi. Salah satunya yaitu melakukan latihan pernapasan atau meditasi untuk menenangkan diri saat panik atau rasa takut menyerang dan mengurangi stres.

  • Fokuslah pada isi dari ucapan orang yang dikatakan kepada Anda atau tentang Anda. Hal ini bisa mengurangi kecenderungan untuk berpikir negatif atau membuat asumsi terburuk ketika sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


Tips-tips tersebut bisa menjadi penanganan atau pertolongan awal sebelum Anda mengambil langkah pengobatan.

Kapan Harus Konsul ke Psikolog atau Psikiater?


Jika tips-tips tadi tidak berpengaruh lagi terhadap kondisi Anda atau gangguan kecemasan sosial yang Anda rasakan sudah sangat kehidupan Anda, segera temui psikolog atau psikiater.

Saat konsultasi, mereka akan menanyakan tentang apa yang Anda perasaan, perubahan perilaku atau gejala apa saja yang terjadi pada diri Anda. Gunanya yaitu untuk mengetahui tingkat kecemasan Anda saat dihadapkan dengan situasi sosial tertentu.

Opsi Penanganan yang Bisa Dipilih


Ada beberapa opsi perawatan dan pengobatan yang biasanya disarankan oleh psikolog atau psikiater untuk kasus gangguan kecemasan sosial yang sudah parah.

  • Terapi perilaku kognitif (CBT) dengan terapis. CBT adalah jenis psikoterapi yang umum diterapkan kepada penderita gangguan kecemasan sosial. Terapi ini akan membantu Anda untuk mengenali pola pikir dan perilaku negatif yang mungkin tidak ada sadari. Sehingga, Anda jadi tahu apa yang harus dirubah. 

  • Terapi penerimaan komitmen (ACT). Berbeda dengan CBT, ACT menggunakan strategi seperti perhatian dan penetapan tujuan untuk mengurangi rasa cemas atau tidak nyaman yang Anda alami. 

  • Obat antidepresan. Obat yang biasa diresepkan yaitu obat jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), contohnya sertraline dan escitalopram, dan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor. Obat-obat tersebut hanya diperuntukan untuk pasien dewasa.

  • Beta-blocker. Obat ini bisa membantu mengendalikan atau mengurangi gejala fisik akibat gangguan kecemasan, seperti palpitasi, gemetaran, dan berkeringat secara berlebihan.

  • Obat anti-kecemasan (benzodiazepin). Obat ini merupakan obat penenang yang sangat manjur dan bekerja cepat untuk mengurangi kecemasan. Namun, konsumsi yang terlalu sering bisa membuat tubuh Anda jadi toleran, sehingga semakin lama dosis yang diperlukan akan semakin tinggi. Bahkan Anda bisa jadi ketergantungan terhadap obat ini. Sehingga biasanya obat ini diresepkan untuk dikonsumsi dalam waktu yang singkat, hanya ketika benar-benar dibutuhkan saja.


Baik terapi maupun obat-obatan, keduanya membutuhkan waktu untuk benar-benar bekerja. Namun, paling tidak, kedua opsi tersebut bisa membantu Anda untuk mengurangi gejala yang Anda rasakan, dan kalau bisa, menyembuhkan Anda dari gangguan tersebut.***

 

Baca Juga:


Editor: Alan


Referensi:

  • https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/social-anxiety/

  • https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Salsabila Istiqlal

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X